Seorang Guru yang akan mendidik para
siswanya dalam bidang pendidikan, tentu saja membutuhkan dasar-dasar
pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan bidang tersebut.
Penguasaan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan tersebut meliputi pengetahuan
tentang pendekatan dan metode pembelajarannya. Pendekatan dan metode
pembelajaran merupakan dasar pengetahuan
yang mesti dikuasai seorang Guru ketika akan mempersiapkan diri dalam
perancangan (desain) pembelajaran. Sehingga belajar mengajar berjalan dengan
lancar dan dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Di dalam Proses Belajar Mengajar
tercakup pendekatan , dan berbagai Metode pengajaran yang dikembangkan dalam
proses tersebut. Tujuan utama diselenggaranya proses belajar adalah demi
tercapainya
tujuan pembelajaran. Dan tujuan tersebut utamanya adalah keberhasilan siswa dalam belajar dalam rangka pendidikan baik dalam suatu mata pelajaran maupun pendidikan pada umumnya.
tujuan pembelajaran. Dan tujuan tersebut utamanya adalah keberhasilan siswa dalam belajar dalam rangka pendidikan baik dalam suatu mata pelajaran maupun pendidikan pada umumnya.
Guru sebaiknya menentukan pendekatan
dan metode yang akan digunakan sebelum melakukan proses belajar mengajar.
Pemilihan suatu pendekatan dan metode tentu harus disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran dan sifat materi yang akan menjadi objek pembelajaran.
Pembelajaran dengan menggunakan banyak metode akan menunjang pencapaian tujuan
pembelajaran yang lebih bermakna.
Pendekatan
pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoretis tertentu.
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran.

A.
Pengertian Pendekatan
Pendekatan
(approach) adalah titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses
yang sifatnya masih sangat umum. Oleh karenanya metode
pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan
tertentu.
Pendekatan
juga merupakan suatu
usaha dalam aktivitas kajian atau
interaksi, relasi dalam suasana tertentu, dengan individu atau kelompok melalui penggunaan
metode-
metode
tertentu secara efektif.
Dalam
proses belajar mengajar, kita mengenal istilah pendekatan, metode,
Istilah-istilah tersebut sering digunakan dengan pengertian yang sama; artinya,
orang menggunakan istilah pendekatan dengan pengertian yang sama dengan
pengertian metode, dan sebaliknya menggunakan istilah metode dengan pengertian
yang sama dengan pendekatan.
B. Macam-macam Pendekatan Dalam Proses Belajar
Mengajar
Dalam mengajar, pendidik
harus pandai menggunakan pendekatan secara
bijaksana. Pandangan guru
terhadap anak didik akan
menentukan sikap dan perbuatan. Setiap pendidik tidak selalu memiliki suatu pandangan yang sama dalam hal mendidik
anak didik.
Pendidik yang
memandang anak didik sebagai
pribadi yang berbeda dengan anak didik
lainnya, akan berbeda dengan pendidik
yang memandang anak didik
sebagai makhluk yang sama dan tidak ada perbedaan dalam segala hal. Untuk itu pendidik perlu menyadari dan memaklumi
bahwasanya anak didik itu merupakan individu dengan segala perbedaannya
sehingga diperlukan beberapa pendekatan
dalam proses belajar mengajar.
Dilihat
dari pendekatannya, ada dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran
yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2)
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher
centered approach).
Pendekatan
yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct
instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori.
Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi
pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif.
Ada beberapa pendekatan yang diharapkan dapat membantu pendidik dalam menyelesaikan berbagai masalah dalam kegiatan belajar mengajar, diantaranya
:
1. Pendekatan Individual
Pada kasus-kasus tertentu yang
timbul dalam kegiatan belajar
mengajar dapat diatasi dengan pendekatan individual. Misalnya untuk menghentikan
anak didik yang suka bicara. Caranya dengan memisahkan
atau memindahkan salah satu dari anak didik tersebut pada tempat yang terpisah dengan jarak yang
cukup jauh. Anak didik yang suka bicara ditempatkan pada
kelompok anak didik yang
pendiam.
Jadi pendekatan individual adalah pendekatan yang dilakukan guru
dengan memperhatikan perbedaan anak didik pada aspek individual masing-masing.
2. Pendekatan Kelompok
Pendekatan
kelompok memang
suatu saat diperlukan dan digunakan untuk membina dan mengembangkan sikap sosial
anak didik. Dengan penekanan pendekatan
kelompok, diharapkan dapat ditumbuh kembangkan rasa sosial yang tinggi
pada diri setiap anak didik.
Mereka dibina untuk mengendalikan rasa egois yang ada pada diri mereka
masing-masing, sehingga terbina sikap kesetiakawanan sosial di kelas.
Jadi pendekatan kelompok adalah pendekatan
yang dilakukan guru dengan
tujuan membina dan mengembangkan sikap sosial anak didik serta membina sikap kesetiakawanan sosial. Misalnya anak
didik dibiasakan hidup bersama, bekerja sama dengan kelompok sehingga akan menyadari bahwa dirinya ada kekurangan dan
kelebihan. Yang mempunyai kelebihan dengan ikhlas mau membantu mereka yang
kekurangan. Sebaliknya mereka yang mempunyai kekurangan dengan rela hati mau
belajar dari mereka yang mempunyai kelebihan tanpa rasa minder.
3.
Pendekatan
Variasi
Permasalahan yang dihadapi anak
didik biasanya bervariasi, maka
pendekatan yang digunakan pendidik akan lebih tepat dengan menggunakan pendekatan bervariasi pula. Pendekatan bervariasi bertolak dari
konsepsi bahwa permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik dalam belajar adalah bermacam-macam.
Jadi
pendekatan variasi adalah suatu
pendekatan yang dilakukan guru
untuk menghadapi permasalahan anak
didik yang bervariasi dengan menggunakan variasi teknik pemecaham masalah tersebut. Misalnya permasalahan anak
didik yang tidak disiplin dan anak didik yang suka bicara akan berbeda cara
pemecahannya dan menghendaki pendekatan yang berbeda pula. Demikian juga halnya
terhadap anak didik yang membuat keributan. Di sini guru dapat menggunakan
teknik pemecahan masalah dengan pendekatan
variasi.
4. Pendekatan Edukatif
Pendekatan
yang benar
bagi pendidik adalah dengan pendekatan
edukatif. Setiap tindakan, sikap dan perbuatan yang guru lakukan harus bernilai pendidikan, dengan tujuan
untuk mendidik anak didik agar
menghargai norma hukum, norma susila,
norma sosial dan norma agama. Dengan tujuan meletakkan dan membina watak
anak didik dengan pendidikan
akhlak yang mulia. Membimbing anak didik bagaimana cara memimpin kawan-kawannya
dan anak-anak lainnya, membina bagaimana cara menghargai orang lain dengan cara
mematuhi semua perintah yang bernilai kebaikan.
Jadi pendekatan edukatif adalah suatu pendekatan yang dilakukan guru
terhadap anak didik yang bernilai
pendidikan dengan tujuan untuk mendidik
anak didik agar menghargai norma hukum, norma susila, norma moral, norma
sosial dan norma agama.
5.
Pendekatan
Pengalaman
Experience is the best teacher,
pengalaman adalah guru terbaik. Pengalaman adalah guru yang tanpa jiwa, namun selalu dicari oleh
siapapun. Belajar dari pengalaman
adalah lebih baik dari pada sekedar bicara dan tidak pernah berbuat sama
sekali. Belajar adalah kenyataan yang ditunjukkan dengan kegiatan fisik. Ciri-ciri pengalaman yang edukatif
adalah berpusat pada satu tujuan yang berarti bagi anak, interaktif dengan
lingkungan dan menambah integrasi anak.
Betapa tingginya nilai pengalaman, maka disadari akan
pentingnya pengalaman itu bagi perkembangan jiwa anak, sehingga
dijadikanlah pengalaman itu
sebagai suatu pendekatan. Maka pendekatan
ini sebagai frase yang baku dan diakui pemakaiannya dalam
pendidikan.
Jadi pendekatan pengalaman adalah suatu pendekatan yang dilakukan guru
dengan memberikan pengalaman-pengalaman
terhadap siswa dalam rangka penanaman
nilai-nilai pendidikan. Misalnya untuk pendidikan agama Islam dilakukan pendekatan keagamaan dengan cara siswa diberi kesempatan untuk
mendapatkan pengalaman keagamaan
baik secara individu maupun kelompok.
6.
Pendekatan
Pembiasaan
Pembiasaan bagi anak
adalah sangat penting. Karena dengan pembiasaan
itulah akhirnya suatu aktifitas akan menjadi milik anak di kemudian hari. Pembiasaan yang baik akan membentuk
sosok manusia yang berkepribadian baik pula. Begitu juga dengan sebaliknya.
Jadi pendekatan pembiasaan adalah pendekatan yang dilakukan guru
terhadap murid melalui cara
menanamkan kebiasaan yang baik dalam kehidupan mereka. misalnya
menanamkan kebiasaan untuk jujur, tidak berdusta, disiplin, tidak suka
berkelahi, ikhlas, gemar menolong, suka membantu fakir miskin, aktif
berpartisipasi dalam kegiatan yang baik-baik dan sebagainya.
7.
Pendekatan
Emosional
Emosi adalah
gejala kejiwaan yang ada dalam diri seseorang. Emosi berhubungan dengan masalah perasaan. Seseorang yang memiliki
perasaan pasti dapat merasakan sesuatu, baik perasaan jasmaniah maupun perasaan
rohaniah. Dan di dalamnya terdapat perasaan intelektual, perasaan estetis,
etis, sosial dan perasaan harga diri.
Perasaan adalah fungsi jiwa untuk
dapat mempertimbangkan dan mengukur sesuatu menurut “rasa senang dan tidak
senang, mempunyai sifat senang dan sedih, kuat dan lemah, lama dan sebentar,
relatif dan tidak berdiri sendiri sebagai pernyataan jiwa”. Pendekatan emosional di sini
dimaksudkan suatu usaha untuk menggugah perasaan dan emosi siswa dalam meyakini, memahami dan menghayati ajaran
agamanya.
Jadi pendekatan emosional adalah pendekatan yang dilakukan guru
terhadap murid melalui
rangsangan verbal maupun nonverbal serta melalui sentuhan-sentuhan emosi (perasaan). Misalnya melalui
rangsangan verbal seperti ceramah, cerita, sindiran, pujian, ejekan, berita,
dialog, anjuran, perintah dan sebagainya. Sedangkan rangsangan nonverbal
seperti bentuk perilaku berupa sikap dan perbuatan.
8.
Pendekatan
Rasional
Usaha yang terpenting bagi pendidik
adalah bagaimana memberikan peranan kepada akal (rasio)
dalam memahami dan menerima kebenaran ajaran agamanya termasuk mencoba
memahami hikmah dan fungsi ajaran agama. Karena akal (rasio) itulah,
akhirnya dijadikan pendekatan rasional
guna kepentingan pendidikan dan
pengajaran di sekolah.
Jadi pendekatan rasional adalah suatu pendekatan yang dilakukan guru
terhadap murid dengan cara membimbing perkembangan berfikir murid ke arah
yang lebih baik sesuai dengan tingkat usianya. Misalnya, pembuktian tentang
sesuatu yang berhubungan dengan masalah keagamaan harus disesuaikan dengan
tingkat berfikir anak. Kesalahan pembuktian akan berakibat fatal bagi
perkembangan jiwa anak. Di sini usaha yang terpenting bagi guru adalah
bagaimana memberikan peranan pada akal (rasio) dalam memahami dan
menerima kebenaran ajaran agama, termasuk mencoba memahami hikmah dan fungsi
ajaran agama.
9.
Pendekatan
Fungsional
Ilmu pengetahuan merupakan ilmu yang
dapat membentuk kepribadian anak. Anak dapat merasakan manfaat dari ilmu yang
didapatnya di sekolah. Dengan begitu, maka nilai ilmu sudah fungsional di dalam diri anak. Pendekatan fungsional yang diterapkan
di sekolah diharapkan dapat menjembatani harapan tersebut.
Jadi pendekatan fungsional adalah pendekatan yang dilakukan guru
terhadap murid dengan
mendayagunakan nilai guna dari suatu ilmu untuk kepentingan hidup anak didik.
Misalnya pelajaran agama yang diberikan di kelas diimplementasikan kepada dalam
kehidupan sehari-hari anak didik. Dan juga anak didik dapat merasakan manfaat
ilmu yang didapatnya di sekolah.
10.
Pendekatan
Keagamaan
Mata pelajaran umum sangat
berkepentingan dengan pendekatan
keagamaan. Hal ini dimaksudkan agar nilai budaya ilmu itu tidak sekuler,
tetapi menyatu dengan nilai agama.
Dengan penerapan prinsip-prinsip mengajar seperti prinsip korelasi dan
sosialisasi, pendidik dapat menyisipkan pesan-pesan keagamaan untuk semua mata
pelajaran umum. Tentu saja pendidik harus menguasai ajaran-ajaran agama yang
sesuai dengan mata pelajaran yang dipegang.
Jadi pendekatan keagamaan adalah pendekatan yang memasukkan unsur-unsur agama dalam setiap mata
pelajaran dan untuk menanamkan jiwa agama kepada dalam diri siswa. Misalnya
guru dapat menyisipkan pesan-pesan keagamaan untuk semua mata pelajaran umum.
11.
Pendekatan
Kebermaknaan
Bahasa adalah alat untuk
menyampaikan dan memahami gagasan pikiran, pendapat dan perasaan secara lisan
maupun tulisan. Bahasa merupakan alat untuk mengungkapkan makna yang diwujudkan melalui struktur
(tata bahasa dan kosa kata). Dengan demikian struktur berperan sebagai alat pengungkapan makna (gagasan,
pikiran, pendapat dan perasaan).
Jadi pendekatan kebermaknaan adalah pendekatan yang memasukkan unsur-unsur terpenting yaitu pada
bahasa dan makna. Misalnya pendekatan dalam rangka penguasaan bahasa Inggris.
12. Pendekatan
Tujuan Pembelajaran
Pendekatan ini
berorientasi pada tujuan akhir yang akan dicapai. Sebenarnya pendekatan ini
tercakup juga ketika seorang guru merencanakan pendekatan lainnya, karena suatu
pendekatan itu dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran. Semua pendekatan
dirancang untuk keberhasilan suatu tujuan.
13. Pendekatan Konsep
Pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan konsep berarti siswa dibimbing memahami suatu bahasan
melalui pemahaman konsep yang terkandung di dalamnya. Dalam proses pembelajaran
tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi fokus. Dengan beberapa
metode siswa dibimbing untuk memahami konsep.
14. Pendekatan Proses
Pada pendekatan proses,
tujuan utama pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam
keterampilan proses seperti mengamati, berhipotesa, merencanakan, menafsirkan,
dan mengkomunikasikan. Pendekatan keterampilan proses digunakan dan
dikembangkan sejak kurikulum 1984. Penggunaan pendekatan proses menuntut
keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan belajar.
15. Pendekatan Terpadu
Pendekatan ini
merupakan pendekatan yang intinya memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu
kegiatan pembelajaran. Pemaduan dilakukan dengan menekankan pada prinsip
keterkaitan antar satu unsur dengan unsur lain, sehingga diharapkan terjadi
peningkatan pemahaman yang lebih bermakna dan peningkatan wawasan karena satu
pembelajaran melibatkan lebih dari satu cara pandang.Pendekatan terpadu dapat
diimplementasikan dalam berbagai model pembelajaran.
C. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode dalam arti
harfiah adalah cara teratur untuk mencapai tujuan atau cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan
Metode Pembelajaran artinya cara yang berisi
prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan
penyajian materi pelajaran kepada siswa.
D.
Memilih
Metode Pembelajaran
Guru
memiliki peranan penting dalam mewujudkan pembelajaran yang efektif dan
efisien. Salah satunya guru harus mampu memilih metode yang sesuai agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Metode dibedakan dari pendekatan ; metode lebih
menekankan pada pelaksanaan kegiatan, sedangkan pendekatan ditekankan pada
perencanaannya.
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
memilih metode, yaitu:
1. Tujuan pembelajaran, selain kompetensi
sesuai bidang studi juga perlu dikembangkan pendidikan karakter
2. Karakteristik materi pembelajaran
3. Jenis/bentuk kegiatan
4. Ukuran kelas
5. Kepribadian dan kemampuan guru
6. Karakteristik siswa
7. Waktu
8. Sarana dan
prasarana yang tersedia.
Apabila
guru dapat menerapkan metode dengan tepat maka pembelajaran yang berlangsung
akan mendapatkan beberapa manfaat.
Adapun
manfaat penggunaan metode yang tepat dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.
Mengarahkan proses pembelajaran pada tujuan pembelajaran
2.
Menghilangkan dinding pemisah guru-siswa
3.
Menggali dan memanfaatkan potensi siswa secara optimal
4.
Menjalin kemitraan guru-siswa
5.
Mempermudah penyerapan informasi
6.
Suasana menyenangkan “fun”
7.
Memberikan kesempatan siswa untuk belajar secara optimal.
E. Jenis-jenis Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran dalam rangka aplikasi suatu
model pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai. Penerapan
sebuah model pembelajaran memungkinkan digunakannya metode pembelajaran lebih
dari satu.
Pembelajaran merupakan suatu cara dan sebuah proses
hubungan timbal balik antara siswa dan guru yang sama-sama aktif melakukan
kegiatan.
Adapun jenis- jenis metode pembelajaran dapat
dicermati pada paparan berikut :
1.
Metode
Ceramah
Ceramah merupakan metode pembelajaran yang konvensional.
Metode ceramah adalah sebuah model pembelajaran dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada
sejumlah siswa yang pada
umumnya mengikuti secara pasif.
Model pembelajaran ini, bisa dikatakan sebagai model
pembelajaran yang paling ekonomis dalam menyampaikan informasi serta paling
efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur.Metode ceramah dalam penerapannya
perlu memaksimalkan pemahaman dan ingatan, Materi yang disampaikan melalui metode ceramah biasanya mudah terlupakan.
2.
Metode Tanya- Jawab
Metode tanya- jawab juga merupakan metode
pembelajaran konvensional. Metode tanya- jawab digunakan guru untuk mengetahui
tingkat pemahaman peserta didik terhadap suatu masalah.
Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan
perhatian siswa. Dengan mengajukan pertanyaan
yang terarah, siswa akan tertarik dalam
mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan keruntutan dalam
mengemukakan pokok – pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab
pertanyaan. Metode ini dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan
penelusuran lebih lanjut pada berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih
efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi
membaca materi yang akan dibahas.
3.
Metode
Resitasi ( Penugasan)
Metode resitasi biasanya digunakan untuk
mendiagnosis kemajuan belajar peserta didik. Resitasi diterapkan dengan
menggunakan pola yaitu guru bertanya, peserta didik memberikan respon, lalu guru
memberikan reaksi. Metode pembelajaran
resitasi adalah suatu model pembelajaran yang mengharuskan siswa membuat resume
dengan kalimat sendiri.
Metode ini berarti guru memberi tugas tertentu agar
siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini dapat mengembangkan kemandirian
siswa, meransang untuk belajar lebih banyak, membina disiplin dan tanggung jawab siswa, dan membina kebiasaan mencari dan
mengolah sendiri informasi. Tetapi dalam metode ini sulit mengawasi mengenai
kemungkinan siswa tidak bekerja secara mandiri.
4.
Metode Praktik dan Drill
Metode praktik dilakukan setelah materi dipelajari
atau guru memberikan demonstrasi. Metode drill digunakan ketika peserta
didik diminta mengulang informasi pada topik-topik khusus sampai dapat
menguasai topik-topik yang diajarkan. Metode praktik dan drill disebut
juga metode praktik dan latihan. Metode tersebut diarahkan pada pengulangan
(repitisi) untuk membantu peserta didik memiliki pemahaman yang lebih baik dan
mudah mengingat kembali informasi yang sudah disampaikan.
5.
Metode
Diskusi
Metode diskusi merupakan metode pembelajaran yang
mengarahkan pembelajaran untuk berpusat pada siswa. Pencapaian kompetensi pada
mata pelajaran teori sering menggunakan metode diskusi supaya peserta didik
aktif dan memperoleh pengetahuan berdasarkan hasil temuannya sendiri. Metode
pembelajaran diskusi berkaitan dengan pemecahan masalah. Metode pembelajaran
ini sering disebut sebagai diskusi kelompok dan resitasi/pelafalan bersama.
6.
Metode
Investigasi
Metode investigasi dapat dilakukan secara kelompok
maupun individu. Metode ini dilakukan dengan cara melibatkan peserta didik
dalam kegiatan investigasi suatu penelitian atau penyelidikan. Metode
investigasi melatih kemampuan menulis laporan, keterampilan berkomunikasi, dan
bekerjasama dalam kelompok.
7.
Metode
Inqury (Penemuan)
Metode inquiry adalah metode yang melibatkan
peserta didik dalam proses pengumpulan data dan pengujian hipotesis. Guru
membimbing peserta didik untuk menemukan pengertian baru, mengamati perubahan
pada praktik uji coba, dan memperoleh pengetahuan berdasarkan pengalaman
belajar mereka sendiri. Metode ini memberikan kesempatan pada siswa untuk
belajar secara aktif dan kreatif dalam mencari pengetahuan.
8.
Metode
Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Metode problem solving
merupakan metode yang potensial untuk melatih pesera didik berpikir
kreatif dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi secara individu maupun
kelompok. Suatu kesuksean memecahkan masalah
melalui problem solving sulit
untuk dilupakan. Kemampuan memecahkan masalah memperbesar kemampuan untuk
memecahkan masalah yang lain.
9.
Metode
Mind Mapping ‘Pemetaan Pikiran’
Metode mind mapping adalah metode
pembelajaran dengan cara meringkas bahan yang perlu dipelajari, dan
memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau grafik sehingga
lebih mudah memahaminya. Mind mapping dapat mendorong peserta didik
untuk mencatat hanya dengan menggunakan kata kunci dan gambar.
10. Metode Student Team- Achievement
Devisions (STAD)
Metode STAD sebagai aplikasi pendekatan cooperative
learning yang paling sederhana. Metode STAD merupakan kombinasi dari metode
ceramah, questioning, dan diskusi.
Model
pembelajaran STAD ini berguna dalam mengkaji informasi dari pelajaran dan
paling efektif ketika pertanyaan memiliki jawaban yang benar secara tunggal.
Siswa mampu bekerja sama secara kooperatif.
11. Team-
Game- Tournament (TGT)
Metode
TGT memiliki yang hampir sama dengan Student Team – Achievement Devisions.
Metode Team-Game-Tournament melibatkan
aktivitas peserta didik tanpa perbedaan status, dengan tutor teman sebaya, dan
mengandung unsur permainan dan penguatan.
12. Metode Numbered Heads Together
Metode
Numbered Heads Together merupakan metode pembelajaran diskusi kelompok
yang dilakukan dengan cara memberi nomor kepada semua peserta dan kuis untuk
didiskusikan. Diskusi dilakukan dengan cara memanggil nomor secara acak untuk
melaporkan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Peserta didik dari kelompok
lain memberikan tanggapan kepada peserta yang melaporkan. Selanjutnya guru
memanggil nomor peserta dari kelompok lain.
13. Metode Think Pair and Share
Metode
think pair and share timbul dari penelitian tentang cooperative
learning dan wait-time. Metode think pair and share merupakan
metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara sharing pendapat siswa.
Metode ini dapat digunakan sebagai umpan balik materi yang diajarkan guru.
14. Metode Role Playing ‘Bermain Peran’
Metode
bermain peran dilakukan dengan cara mengarahkan peserta didik untuk menirukan
aktivitas atau mendramatisasikan situasi, ide, ataupun karakter khusus. Guru
menyusun dan memfasilitasi bermain peran kemudian ditindaklanjuti dengan
diskusi. Metode ini digunakan untuk membantu peserta didik memahami perspektif
dan perasaan orang lain menurut variasi kepribadian dan isu sosial. Penerapan
metode ini berdasarkan skenario yang harus diberikan pada peserta didik untuk
dipahami agar dapat bermain peran dengan baik.
15. Metode
Demonstrasi
Metode
demonstrasi adalah metode pembelajaran dengan cara memperagakan benda,
kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung
maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan
atau materi yang sedang disajikan.
16. Metode Eksperimental
Metode
eksperimental sering juga disebut sebagai metode pembelajaran percobaan. Metode pembelajaran
ini merupakan model pembelajaran dengan metode pemberian kesempatan kepada para
peserta didik perorangan atau kelompok untuk dilatih melakukan suatu proses
atau percobaan. Metode pembelajaran ini menggunakan alat tertentu dan dilakukan
lebih dari 1x.
17. Metode
Belajar Kooperatif
Dalam metode ini terjadi interaksi antar anggota
kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Semua anggota harus
turut terlibat karena keberhasilan kelompok ditunjang oleh aktivitas
anggotanya, sehingga anggota kelompok saling membantu. Model belajar kooperatif
yang sering diperbincangkan yaitu belajar kooperatif model jigsaw yakni tiap
anggota kelompok mempelajari materi yang berbeda untuk disampaikan atau
diajarkan pada teman sekelompoknya.
18. Metode Ekspositori atau Pameran
Metode ekspositori adalah suatu penyajian visual
dengan menggunakan benda dua dimensi atau tiga dimensi, dengan maksud
mengemukakan gagasan atau sebagai alat untuk membantu menyampaikan informasi
yang diperlukan.
19. Metode
Karyawisata
Metode karyawisata, ialah suatu metode yang
dilaksanakan dengan jalan mengajak anak-anak ke luar kelas untuk dapat
memperlihatkan hal-hal atau peristiwa-peristiwa yang ada hubungannya dengan
bahan pelajaran.
20. Metode
Lesson Study
Lesson Study adalah
suatu metode yang dikembangkan di Jepang yang dalam bahasa Jepangnya disebut
Jugyokenkyuu. Istilah lesson study sendiri diciptakan oleh Makoto Yoshida.
Lesson Study merupakan suatu proses dalam mengembangkan
profesionalitas guru-guru di Jepang dengan jalan menyelidiki/ menguji praktik
mengajar mereka agar menjadi lebih efektif.
21. Metode
Pembelajaran Dengan Modul
Modul adalah suatu proses pembelajaran mengenai
suatu satuan bahasan tertentu yang disusun secara sistematis, operasional dan
terarah untuk digunakan oleh peserta didik, disertai dengan pedoman
penggunaannya untuk para guru.
Pembelajaran dengan sistem modul memiliki
karakteristik. Setiap modul harus memberikan informasi dan petunjuk pelaksanaan
yang jelas tentang apa yang harus dilakukan oleh peserta didik, bagaimana
melakukan, dan sumber belajar apa yang harus digunakan.Modul merupakan
pembelajaran individual, sehingga mengupayakan untuk melibatkan
sebanyak mungkin karakteristik peserta didik.

a)
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan dari materi tersebut,dapat disimpulkan bahwa pendekatan merupakan
suatu usaha dalam aktivitas
kajian atau interaksi, relasi dalam suasana tertentu, dengan individu atau kelompok melalui penggunaan
metode - metode tertentu secara efektif. Sedangkan metode pembelajaran ialah
cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan,
khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa
Untuk dapat melaksanakan tugasnya secara
profesional, seorang guru dituntut dapat
memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan
berbagai metode pembelajaran yang
efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan.
Pendekatan
dan metode yang dipilih guru dalam memberikan suatu materi pelajaran sangat
menentukan terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Tidak pernah ada satu
pendekatan dan metode yang cocok untuk semua materi pelajaran, dan pada umumnya
untuk merealisasikan satu pendekatan dalam mencapai tujuan digunakan multi
metode. Metode dibedakan dari pendekatan , metode lebih menekankan pada
pelaksanaan kegiatan, sedangkan pendekatan ditekankan pada perencanaannya.
b)
Saran
Dari
bermacam-macam pendekatan dan dalam
proses belajar mengajar, diharapkan pendidik mampu memaksimalkan dan
mempraktekkan pendekatan itu untuk mengatasi semua permasalahan yang muncul
dalam upayanya membentuk kepribadian anak didik sehingga nantinya
memperoleh hasil yang memuaskan dan mampu menciptakan generasi bangsa yang
berkualitas.
Daftar Pustaka
Mulyatiningsih,
Endang . 2011 . Penelitian Terapan .
Yogyakarta : UNY Press
Nasution . 2010 .
Berbagai Pendekatan dalam Proses
Belajar Mengajar. Jakarta :
Bumi
Aksara
Wina
Wijaya. 2008 . Strategi pembelajaran.
Berorientasi standard proses pendidikan.
Jakarta :
Kencana Preda Media Group
0 komentar:
Posting Komentar