18Minggu,November

PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN


Pendahuluan

         
            Seorang Guru yang akan mendidik para siswanya dalam bidang pendidikan, tentu saja membutuhkan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan bidang tersebut. Penguasaan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan tersebut meliputi pengetahuan tentang pendekatan dan metode pembelajarannya. Pendekatan dan metode pembelajaran  merupakan dasar pengetahuan yang mesti dikuasai seorang Guru ketika akan mempersiapkan diri dalam perancangan (desain) pembelajaran. Sehingga belajar mengajar berjalan dengan lancar dan dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Di dalam Proses Belajar Mengajar tercakup pendekatan , dan berbagai Metode pengajaran yang dikembangkan dalam proses tersebut. Tujuan utama diselenggaranya proses belajar adalah demi tercapainya
tujuan pembelajaran. Dan tujuan tersebut utamanya adalah keberhasilan siswa dalam belajar dalam rangka pendidikan baik dalam suatu mata pelajaran maupun pendidikan pada umumnya.
Guru sebaiknya menentukan pendekatan dan metode yang akan digunakan sebelum melakukan proses belajar mengajar. Pemilihan suatu pendekatan dan metode tentu harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan sifat materi yang akan menjadi objek pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan banyak metode akan menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih bermakna.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk  mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Flowchart: Multidocument: BAB
II
Pembahasan


A.     Pengertian Pendekatan
Pendekatan (approach) adalah titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah  pendekatan  merujuk  kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses  yang  sifatnya  masih sangat umum. Oleh karenanya metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan tertentu.
Pendekatan  juga  merupakan   suatu usaha dalam  aktivitas kajian atau interaksi, relasi dalam suasana tertentu, dengan  individu atau kelompok melalui penggunaan metode-
metode tertentu secara efektif.
Dalam proses belajar mengajar, kita mengenal istilah pendekatan, metode, Istilah-istilah tersebut sering digunakan dengan pengertian yang sama; artinya, orang menggunakan istilah pendekatan dengan pengertian yang sama dengan pengertian metode, dan sebaliknya menggunakan istilah metode dengan pengertian yang sama dengan pendekatan.
     B.  Macam-macam Pendekatan Dalam  Proses Belajar Mengajar
Dalam  mengajar, pendidik harus pandai menggunakan pendekatan secara bijaksana. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan perbuatan. Setiap pendidik tidak selalu memiliki suatu pandangan yang sama dalam hal mendidik anak didik.
Pendidik yang memandang anak didik sebagai pribadi yang berbeda dengan anak didik lainnya, akan berbeda dengan pendidik yang memandang anak didik sebagai makhluk yang sama dan tidak ada perbedaan dalam segala hal. Untuk itu pendidik perlu menyadari dan memaklumi bahwasanya anak didik itu merupakan individu dengan segala  perbedaannya sehingga diperlukan beberapa pendekatan dalam  proses belajar mengajar.
Dilihat dari pendekatannya, ada dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).  
Pendekatan yang berpusat  pada guru menurunkan  strategi pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif.
Ada beberapa pendekatan yang diharapkan dapat membantu pendidik dalam  menyelesaikan berbagai masalah dalam  kegiatan belajar mengajar, diantaranya :
1.        Pendekatan Individual
Pada kasus-kasus tertentu yang timbul dalam  kegiatan belajar mengajar dapat diatasi dengan  pendekatan  individual. Misalnya  untuk  menghentikan anak  didik   yang suka bicara. Caranya  dengan  memisahkan  atau  memindahkan  salah satu dari anak didik tersebut pada tempat yang terpisah dengan jarak yang cukup jauh. Anak  didik yang suka bicara ditempatkan pada kelompok anak didik yang pendiam.
Jadi pendekatan individual adalah pendekatan yang dilakukan guru dengan memperhatikan perbedaan anak didik pada aspek individual masing-masing.
2. Pendekatan Kelompok
Pendekatan kelompok memang suatu saat diperlukan  dan digunakan  untuk membina dan mengembangkan sikap sosial anak didik. Dengan penekanan pendekatan kelompok, diharapkan dapat ditumbuh kembangkan rasa sosial yang tinggi pada diri setiap anak didik. Mereka dibina untuk mengendalikan rasa egois yang ada pada diri mereka masing-masing, sehingga terbina sikap kesetiakawanan sosial di kelas.
Jadi pendekatan kelompok adalah pendekatan yang dilakukan guru dengan tujuan membina dan mengembangkan sikap sosial anak didik serta membina sikap kesetiakawanan sosial. Misalnya anak didik dibiasakan hidup bersama, bekerja sama dengan kelompok sehingga akan menyadari bahwa dirinya ada kekurangan dan kelebihan. Yang mempunyai kelebihan dengan ikhlas mau membantu mereka yang kekurangan. Sebaliknya mereka yang mempunyai kekurangan dengan rela hati mau belajar dari mereka yang mempunyai kelebihan tanpa rasa minder.
3.        Pendekatan  Variasi
Permasalahan yang dihadapi anak didik biasanya bervariasi, maka pendekatan yang digunakan pendidik akan lebih tepat dengan menggunakan pendekatan bervariasi pula. Pendekatan bervariasi bertolak dari konsepsi bahwa permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik dalam  belajar adalah bermacam-macam.
Jadi pendekatan variasi adalah suatu pendekatan yang dilakukan guru untuk menghadapi permasalahan anak didik yang bervariasi dengan menggunakan variasi teknik pemecaham masalah tersebut. Misalnya permasalahan anak didik yang tidak disiplin dan anak didik yang suka bicara akan berbeda cara pemecahannya dan menghendaki pendekatan yang berbeda pula. Demikian juga halnya terhadap anak didik yang membuat keributan. Di sini guru dapat menggunakan teknik pemecahan masalah dengan pendekatan variasi.
4.            Pendekatan Edukatif
Pendekatan yang benar bagi pendidik adalah dengan pendekatan edukatif. Setiap tindakan, sikap dan perbuatan yang guru lakukan harus bernilai pendidikan, dengan tujuan untuk mendidik anak didik agar menghargai norma hukum, norma susila, norma sosial dan norma agama. Dengan tujuan meletakkan dan membina watak anak didik dengan pendidikan akhlak yang mulia. Membimbing anak didik bagaimana cara memimpin kawan-kawannya dan anak-anak lainnya, membina bagaimana cara menghargai orang lain dengan cara mematuhi semua perintah yang bernilai kebaikan.
Jadi pendekatan edukatif adalah suatu pendekatan yang dilakukan guru terhadap anak didik yang bernilai pendidikan dengan tujuan untuk mendidik anak didik agar menghargai norma hukum, norma susila, norma moral, norma sosial dan norma agama.
5.        Pendekatan Pengalaman
Experience is the best teacher, pengalaman adalah guru terbaik. Pengalaman adalah guru yang tanpa jiwa, namun selalu dicari oleh siapapun. Belajar dari pengalaman adalah lebih baik dari pada sekedar bicara dan tidak pernah berbuat sama sekali. Belajar adalah kenyataan yang ditunjukkan dengan kegiatan fisik. Ciri-ciri pengalaman yang edukatif adalah berpusat pada satu tujuan yang berarti bagi anak, interaktif dengan lingkungan dan menambah integrasi anak.
Betapa tingginya nilai pengalaman, maka disadari akan pentingnya pengalaman itu bagi  perkembangan jiwa anak, sehingga dijadikanlah pengalaman itu sebagai suatu pendekatan. Maka pendekatan ini sebagai frase yang baku dan diakui pemakaiannya dalam  pendidikan.    
Jadi pendekatan pengalaman adalah suatu pendekatan yang dilakukan guru dengan memberikan pengalaman-pengalaman terhadap siswa dalam  rangka penanaman nilai-nilai pendidikan. Misalnya untuk pendidikan agama Islam dilakukan pendekatan keagamaan dengan cara siswa diberi kesempatan untuk mendapatkan pengalaman keagamaan baik secara individu maupun kelompok.
6.        Pendekatan Pembiasaan
Pembiasaan bagi anak adalah sangat penting. Karena dengan pembiasaan itulah akhirnya suatu aktifitas akan menjadi milik anak di kemudian hari. Pembiasaan yang baik akan membentuk sosok manusia yang berkepribadian baik pula. Begitu juga dengan sebaliknya.
Jadi pendekatan pembiasaan adalah pendekatan yang dilakukan guru terhadap murid melalui cara menanamkan kebiasaan yang baik dalam kehidupan mereka. misalnya menanamkan kebiasaan untuk jujur, tidak berdusta, disiplin, tidak suka berkelahi, ikhlas, gemar menolong, suka membantu fakir miskin, aktif berpartisipasi dalam kegiatan yang baik-baik dan sebagainya.
7.        Pendekatan Emosional
Emosi adalah gejala kejiwaan yang ada dalam  diri seseorang. Emosi berhubungan dengan masalah perasaan. Seseorang yang memiliki perasaan pasti dapat merasakan sesuatu, baik perasaan jasmaniah maupun perasaan rohaniah. Dan di dalamnya terdapat perasaan intelektual, perasaan estetis, etis, sosial dan perasaan harga diri.
Perasaan adalah fungsi jiwa untuk dapat mempertimbangkan dan mengukur sesuatu menurut “rasa senang dan tidak senang, mempunyai sifat senang dan sedih, kuat dan lemah, lama dan sebentar, relatif dan tidak berdiri sendiri sebagai pernyataan jiwa”. Pendekatan emosional di sini dimaksudkan suatu usaha untuk menggugah perasaan dan emosi siswa dalam  meyakini, memahami dan menghayati ajaran agamanya.
Jadi pendekatan emosional adalah pendekatan yang dilakukan guru terhadap murid melalui rangsangan verbal maupun nonverbal serta melalui sentuhan-sentuhan emosi (perasaan). Misalnya melalui rangsangan verbal seperti ceramah, cerita, sindiran, pujian, ejekan, berita, dialog, anjuran, perintah dan sebagainya. Sedangkan rangsangan nonverbal seperti bentuk perilaku berupa sikap dan perbuatan.
8.        Pendekatan Rasional
Usaha yang terpenting bagi pendidik adalah bagaimana memberikan  peranan kepada akal (rasio) dalam  memahami dan menerima kebenaran ajaran agamanya termasuk mencoba memahami hikmah dan fungsi ajaran agama. Karena akal (rasio) itulah, akhirnya dijadikan pendekatan rasional guna kepentingan pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Jadi pendekatan rasional adalah suatu pendekatan yang dilakukan guru terhadap murid dengan cara membimbing perkembangan berfikir murid ke arah yang lebih baik sesuai dengan tingkat usianya. Misalnya, pembuktian tentang sesuatu yang berhubungan dengan masalah keagamaan harus disesuaikan dengan tingkat berfikir anak. Kesalahan pembuktian akan berakibat fatal bagi perkembangan jiwa anak. Di sini usaha yang terpenting bagi guru adalah bagaimana memberikan peranan pada akal (rasio) dalam memahami dan menerima kebenaran ajaran agama, termasuk mencoba memahami hikmah dan fungsi ajaran agama.
9.        Pendekatan Fungsional
Ilmu pengetahuan merupakan ilmu yang dapat membentuk kepribadian anak. Anak dapat merasakan manfaat dari ilmu yang didapatnya di sekolah. Dengan begitu, maka nilai ilmu sudah fungsional di dalam  diri anak. Pendekatan fungsional yang diterapkan di sekolah diharapkan dapat menjembatani harapan tersebut.
Jadi pendekatan fungsional adalah pendekatan yang dilakukan guru terhadap murid dengan mendayagunakan nilai guna dari suatu ilmu untuk kepentingan hidup anak didik. Misalnya pelajaran agama yang diberikan di kelas diimplementasikan kepada dalam kehidupan sehari-hari anak didik. Dan juga anak didik dapat merasakan manfaat ilmu yang didapatnya di sekolah.
10.    Pendekatan Keagamaan
Mata pelajaran umum sangat berkepentingan dengan pendekatan keagamaan. Hal ini dimaksudkan agar nilai budaya ilmu itu tidak sekuler, tetapi menyatu dengan nilai agama. Dengan penerapan prinsip-prinsip mengajar seperti prinsip korelasi dan sosialisasi, pendidik dapat menyisipkan pesan-pesan keagamaan untuk semua mata pelajaran umum. Tentu saja pendidik harus menguasai ajaran-ajaran agama yang sesuai dengan mata pelajaran yang dipegang.
Jadi pendekatan keagamaan adalah pendekatan yang memasukkan unsur-unsur agama dalam setiap mata pelajaran dan untuk menanamkan jiwa agama kepada dalam diri siswa. Misalnya guru dapat menyisipkan pesan-pesan keagamaan untuk semua mata pelajaran umum.
11.    Pendekatan Kebermaknaan
Bahasa adalah alat untuk menyampaikan dan memahami gagasan pikiran, pendapat dan perasaan secara lisan maupun tulisan. Bahasa merupakan alat untuk mengungkapkan makna yang diwujudkan melalui struktur (tata bahasa dan kosa kata). Dengan demikian struktur berperan sebagai alat pengungkapan makna (gagasan, pikiran, pendapat dan perasaan).
Jadi pendekatan kebermaknaan adalah pendekatan yang memasukkan unsur-unsur terpenting yaitu pada bahasa dan makna. Misalnya pendekatan dalam rangka penguasaan bahasa Inggris.
12. Pendekatan Tujuan Pembelajaran
Pendekatan ini berorientasi pada tujuan akhir yang akan dicapai. Sebenarnya pendekatan ini tercakup juga ketika seorang guru merencanakan pendekatan lainnya, karena suatu pendekatan itu dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran. Semua pendekatan dirancang untuk keberhasilan suatu tujuan.
13. Pendekatan Konsep
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konsep berarti siswa dibimbing memahami suatu bahasan melalui pemahaman konsep yang terkandung di dalamnya. Dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi fokus. Dengan beberapa metode siswa dibimbing untuk memahami konsep.



14. Pendekatan  Proses
Pada pendekatan proses, tujuan utama pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan proses seperti mengamati, berhipotesa, merencanakan, menafsirkan, dan mengkomunikasikan. Pendekatan keterampilan proses digunakan dan dikembangkan sejak kurikulum 1984. Penggunaan pendekatan proses menuntut keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan belajar.
15. Pendekatan  Terpadu
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang intinya memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran. Pemaduan dilakukan dengan menekankan pada prinsip keterkaitan antar satu unsur dengan unsur lain, sehingga diharapkan terjadi peningkatan pemahaman yang lebih bermakna dan peningkatan wawasan karena satu pembelajaran melibatkan lebih dari satu cara pandang.Pendekatan terpadu dapat diimplementasikan dalam berbagai model pembelajaran.
C.    Pengertian Metode Pembelajaran
Metode dalam arti  harfiah adalah cara teratur untuk mencapai tujuan atau cara kerja yang bersistem untuk memudahkan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan
Metode Pembelajaran artinya cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa.
D.    Memilih  Metode Pembelajaran
Guru memiliki peranan penting dalam mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisien. Salah satunya guru harus mampu memilih metode yang sesuai agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Metode dibedakan dari pendekatan ; metode lebih menekankan pada pelaksanaan kegiatan, sedangkan pendekatan ditekankan pada perencanaannya.
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih metode, yaitu:
1. Tujuan pembelajaran, selain kompetensi sesuai bidang studi juga perlu dikembangkan   pendidikan karakter
2. Karakteristik materi pembelajaran
3. Jenis/bentuk kegiatan
4. Ukuran kelas
5. Kepribadian dan kemampuan guru
6. Karakteristik  siswa
7. Waktu
8. Sarana dan prasarana yang tersedia.
Apabila guru dapat menerapkan metode dengan tepat maka pembelajaran yang berlangsung akan mendapatkan beberapa manfaat.
Adapun manfaat penggunaan metode yang tepat dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Mengarahkan proses pembelajaran pada tujuan pembelajaran
2. Menghilangkan dinding pemisah guru-siswa
3. Menggali dan memanfaatkan potensi siswa secara optimal
4. Menjalin kemitraan guru-siswa
5. Mempermudah penyerapan informasi
6. Suasana menyenangkan “fun
7. Memberikan kesempatan siswa untuk belajar secara optimal.
 E. Jenis-jenis Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran dalam rangka aplikasi suatu model pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai. Penerapan sebuah model pembelajaran memungkinkan digunakannya metode pembelajaran lebih dari satu.
Pembelajaran merupakan suatu cara dan sebuah proses hubungan timbal balik antara siswa dan guru yang sama-sama aktif melakukan kegiatan.
Adapun jenis- jenis metode pembelajaran dapat dicermati pada paparan berikut :
1.      Metode Ceramah

Ceramah merupakan metode pembelajaran yang konvensional. Metode ceramah adalah sebuah model pembelajaran dengan  menyampaikan  informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah  siswa  yang  pada umumnya mengikuti secara pasif.
Model pembelajaran ini, bisa dikatakan sebagai model pembelajaran yang paling ekonomis dalam menyampaikan informasi serta paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur.Metode ceramah dalam penerapannya perlu memaksimalkan pemahaman dan ingatan, Materi yang disampaikan melalui  metode ceramah biasanya mudah terlupakan.
2.      Metode Tanya- Jawab

Metode tanya- jawab juga merupakan metode pembelajaran konvensional. Metode tanya- jawab digunakan guru untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik terhadap suatu masalah.
Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Dengan mengajukan  pertanyaan  yang  terarah, siswa akan tertarik dalam mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan keruntutan dalam mengemukakan pokok – pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut pada berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas.
3.      Metode Resitasi ( Penugasan)

Metode resitasi biasanya digunakan untuk mendiagnosis kemajuan belajar peserta didik. Resitasi diterapkan dengan menggunakan pola yaitu guru bertanya, peserta didik memberikan respon, lalu guru memberikan reaksi. Metode  pembelajaran resitasi adalah suatu model pembelajaran yang mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri.
Metode ini berarti guru memberi tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini dapat mengembangkan kemandirian siswa, meransang untuk belajar lebih banyak, membina disiplin dan tanggung  jawab siswa, dan membina kebiasaan mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi dalam metode ini sulit mengawasi mengenai kemungkinan siswa tidak bekerja secara mandiri.
4.      Metode Praktik dan Drill

Metode praktik dilakukan setelah materi dipelajari atau guru memberikan demonstrasi. Metode drill digunakan ketika peserta didik diminta mengulang informasi pada topik-topik khusus sampai dapat menguasai topik-topik yang diajarkan. Metode praktik dan drill disebut juga metode praktik dan latihan. Metode tersebut diarahkan pada pengulangan (repitisi) untuk membantu peserta didik memiliki pemahaman yang lebih baik dan mudah mengingat kembali informasi yang sudah disampaikan.
5.      Metode Diskusi

Metode diskusi merupakan metode pembelajaran yang mengarahkan pembelajaran untuk berpusat pada siswa. Pencapaian kompetensi pada mata pelajaran teori sering menggunakan metode diskusi supaya peserta didik aktif dan memperoleh pengetahuan berdasarkan hasil temuannya sendiri. Metode pembelajaran diskusi berkaitan dengan pemecahan masalah. Metode pembelajaran ini sering disebut sebagai diskusi kelompok dan resitasi/pelafalan bersama.
6.      Metode Investigasi

Metode investigasi dapat dilakukan secara kelompok maupun individu. Metode ini dilakukan dengan cara melibatkan peserta didik dalam kegiatan investigasi suatu penelitian atau penyelidikan. Metode investigasi melatih kemampuan menulis laporan, keterampilan berkomunikasi, dan bekerjasama dalam kelompok.
7.      Metode Inqury (Penemuan)

Metode inquiry adalah metode yang melibatkan peserta didik dalam proses pengumpulan data dan pengujian hipotesis. Guru membimbing peserta didik untuk menemukan pengertian baru, mengamati perubahan pada praktik uji coba, dan memperoleh pengetahuan berdasarkan pengalaman belajar mereka sendiri. Metode ini memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar secara aktif dan kreatif dalam mencari pengetahuan.
8.      Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Metode  problem  solving  merupakan metode yang potensial untuk melatih pesera didik berpikir kreatif dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi secara individu maupun kelompok. Suatu kesuksean memecahkan masalah  melalui  problem solving sulit untuk dilupakan. Kemampuan memecahkan masalah memperbesar kemampuan untuk memecahkan masalah yang lain.
9.      Metode Mind Mapping ‘Pemetaan Pikiran’

Metode mind mapping adalah metode pembelajaran dengan cara meringkas bahan yang perlu dipelajari, dan memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau grafik sehingga lebih mudah memahaminya. Mind mapping dapat mendorong peserta didik untuk mencatat hanya dengan menggunakan kata kunci dan gambar.



10.  Metode Student Team- Achievement Devisions (STAD)

Metode STAD  sebagai aplikasi pendekatan cooperative learning yang paling sederhana. Metode STAD merupakan kombinasi dari metode ceramah, questioning, dan diskusi.
Model pembelajaran STAD ini berguna dalam mengkaji informasi dari pelajaran dan paling efektif ketika pertanyaan memiliki jawaban yang benar secara tunggal. Siswa mampu bekerja sama secara kooperatif.
11.  Team- Game- Tournament (TGT)

Metode TGT memiliki yang hampir sama dengan Student Team – Achievement Devisions. Metode Team-Game-Tournament  melibatkan aktivitas peserta didik tanpa perbedaan status, dengan tutor teman sebaya, dan mengandung unsur permainan dan penguatan.
12.  Metode Numbered Heads Together

Metode Numbered Heads Together merupakan metode pembelajaran diskusi kelompok yang dilakukan dengan cara memberi nomor kepada semua peserta dan kuis untuk didiskusikan. Diskusi dilakukan dengan cara memanggil nomor secara acak untuk melaporkan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Peserta didik dari kelompok lain memberikan tanggapan kepada peserta yang melaporkan. Selanjutnya guru memanggil nomor peserta dari kelompok lain.
13.  Metode Think Pair and Share

Metode think pair and share timbul dari penelitian tentang cooperative learning dan wait-time. Metode think pair and share merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara sharing pendapat siswa. Metode ini dapat digunakan sebagai umpan balik materi yang diajarkan guru.

14.  Metode Role Playing ‘Bermain Peran’

Metode bermain peran dilakukan dengan cara mengarahkan peserta didik untuk menirukan aktivitas atau mendramatisasikan situasi, ide, ataupun karakter khusus. Guru menyusun dan memfasilitasi bermain peran kemudian ditindaklanjuti dengan diskusi. Metode ini digunakan untuk membantu peserta didik memahami perspektif dan perasaan orang lain menurut variasi kepribadian dan isu sosial. Penerapan metode ini berdasarkan skenario yang harus diberikan pada peserta didik untuk dipahami agar dapat bermain peran dengan baik.
15.  Metode  Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran dengan cara memperagakan benda, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.
16.  Metode Eksperimental

Metode eksperimental sering juga disebut sebagai metode  pembelajaran percobaan. Metode pembelajaran ini merupakan model pembelajaran dengan metode pemberian kesempatan kepada para peserta didik perorangan atau kelompok untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Metode pembelajaran ini menggunakan alat tertentu dan dilakukan lebih dari 1x.
17.  Metode Belajar Kooperatif
Dalam metode ini terjadi interaksi antar anggota kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Semua anggota harus turut terlibat karena keberhasilan kelompok ditunjang oleh aktivitas anggotanya, sehingga anggota kelompok saling membantu. Model belajar kooperatif yang sering diperbincangkan yaitu belajar kooperatif model jigsaw yakni tiap anggota kelompok mempelajari materi yang berbeda untuk disampaikan atau diajarkan pada teman sekelompoknya.
18.  Metode  Ekspositori atau Pameran
Metode ekspositori adalah suatu penyajian visual dengan menggunakan benda dua dimensi atau tiga dimensi, dengan maksud mengemukakan gagasan atau sebagai alat untuk membantu menyampaikan informasi yang diperlukan.
19.  Metode Karyawisata
Metode karyawisata, ialah suatu metode yang dilaksanakan dengan jalan mengajak anak-anak ke luar kelas untuk dapat memperlihatkan hal-hal atau peristiwa-peristiwa yang ada hubungannya dengan bahan pelajaran.
20.  Metode Lesson Study
Lesson Study adalah suatu metode yang dikembangkan di Jepang yang dalam bahasa Jepangnya disebut Jugyokenkyuu. Istilah lesson study sendiri diciptakan oleh Makoto Yoshida. Lesson Study merupakan suatu proses dalam mengembangkan profesionalitas guru-guru di Jepang dengan jalan menyelidiki/ menguji praktik mengajar mereka agar menjadi lebih efektif.
21.  Metode Pembelajaran Dengan Modul
Modul adalah suatu proses pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang disusun secara sistematis, operasional dan terarah untuk digunakan oleh peserta didik, disertai dengan pedoman penggunaannya untuk para guru.
Pembelajaran dengan sistem modul memiliki karakteristik. Setiap modul harus memberikan informasi dan petunjuk pelaksanaan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan oleh peserta didik, bagaimana melakukan, dan sumber belajar apa yang harus digunakan.Modul merupakan pembelajaran individual, sehingga mengupayakan  untuk  melibatkan sebanyak mungkin karakteristik peserta didik.


Flowchart: Multidocument: BAB
III
Penutup

a)      Kesimpulan
Berdasarkan  pemaparan  dari materi tersebut,dapat disimpulkan  bahwa  pendekatan  merupakan  suatu usaha dalam  aktivitas kajian atau interaksi, relasi dalam suasana tertentu, dengan  individu atau kelompok melalui penggunaan metode - metode tertentu secara efektif. Sedangkan metode pembelajaran ialah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa
Untuk  dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang  guru dituntut dapat memahami  dan  memliki  keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai metode  pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 
Pendekatan dan metode yang dipilih guru dalam memberikan suatu materi pelajaran sangat menentukan terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Tidak pernah ada satu pendekatan dan metode yang cocok untuk semua materi pelajaran, dan pada umumnya untuk merealisasikan satu pendekatan dalam mencapai tujuan digunakan multi metode. Metode dibedakan dari pendekatan , metode lebih menekankan pada pelaksanaan kegiatan, sedangkan pendekatan ditekankan pada perencanaannya.
b)     Saran
Dari bermacam-macam  pendekatan  dan  dalam  proses belajar mengajar, diharapkan pendidik mampu memaksimalkan dan mempraktekkan pendekatan itu untuk mengatasi semua permasalahan yang muncul dalam  upayanya membentuk kepribadian anak didik sehingga nantinya memperoleh hasil yang memuaskan dan mampu menciptakan generasi bangsa yang berkualitas.

Daftar  Pustaka
Mulyatiningsih, Endang . 2011 .  Penelitian Terapan . Yogyakarta : UNY Press
Nasution . 2010 .  Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar.  Jakarta :
Bumi Aksara
Wina Wijaya.  2008 . Strategi pembelajaran. Berorientasi standard proses pendidikan. 
            Jakarta : Kencana Preda Media Group

0 komentar:

Posting Komentar